BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Kace Timur Kecamatan Mendo Barat kian aktif menggiat batik tulis berbahan dasar katun mori dan serat nanas.
Berbagai kreasi kain tulis berwarna-warni yang dikerjakan oleh tiga puluh anggota PKK Desa Kace Timur ini merupakan salah satu barang dagangan yang laris dijual pada acara Pencanangan Bakti Sosial oleh PKK dan lounching kampung KB di Desa Sempan.
Ketua Kelompok Batik Tulis Desa Kace Timur, Eca Deswanti (42) menuturkan salah satu motif kreasi PKK Kace Timur yakni motif rusip bahkan sudah mendapat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Kain batik tulis bermotif rusip berwarna biru ini memiliki ukuran dua meter dijual seharga Rp.400 ribu. Pengerjaan batik tulis ini memang dikerjakan secara manual. Bahan kain dicanting menggunakan lilin malam kemudian diberi pewarna agar tak luntur sehabis proses direbus, dibilas dan dicuci
Dikatakan Eca, kelompok PKK yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga ini sudah aktif menggiat batik tulis sejak satu tahun lalu melalui program pelatihan yang diadakan oleh pemerintah di Imogiri Bantul.
"Alhamdulilah dari trial and error. Kita banyak belajar motif khas Bangka seperti Kemuting, daun simpur, rusip, sahang, terong ketukak dan ketuyut. Rata-rata batik tulis yang dikerjakan selama satu hari ini kita jual mulai dari Rp.200ribu-Rp.400ribu," terang Eka kepada Bangka Pos, kemarin (12/10).
Beberapa langkah pemasaran telah dilakukan PKK Desa Kace diantaranya penjualan langsung dan melalui media sosial. Bahkan dalam ajang internasional IMT Growth Triangle, PKK Desa Kace telah menjual batik tulisnya kepada empat turis asal Thailand dan Malaysia.
"Kapasitas produksi kita 150 batik per bulan. Kebanyakan ibu rumah tangga yang buat ini jadi yang tadinya neglimbang timah, bengong dan begosip bisa kita ajak ngebatik. Sementara kesulitan kita saat ini soal keberadaan bahan yang cuma ada di Solo dan Jogja serta masalah modal,"tutup Ketua Kelompok Batik Tulis Desa Kace Timur, Eca Deswanti.